Dompet Ayah Sepatu Ibu

71060 71060

Novel ini menceritakan dua kisah paralel yang akhirnya bertemu. Zenna, anak keenam dari sebelas bersaudara, tinggal di punggung Gunung Singgalang. Sejak kecil, ia harus bekerja keras untuk bertahan hidup. Setiap hari, Zenna pergi ke sekolah dengan sepatu rombeng, naik-turun gunung sambil membawa jagung rebus untuk dijual.

Sebelum meninggal, Abak (ayahnya) berjanji akan membelikan sepatu baru untuk Zenna, namun janji itu tak pernah terwujud. Sebagai anak tengah, Zenna jarang mendapat perhatian, sehingga ia belajar mandiri dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, termasuk membeli sepatu dengan uangnya sendiri.

Di sisi lain, Asrul dan adiknya Irsal tinggal di punggung Gunung Marapi bersama Umi (ibu) mereka. Bapak mereka menikah lagi dan tinggal bersama istri keduanya, sehingga Umi, Asrul, dan Irsal pindah ke rumah peninggalan orangtua Umi. Meskipun Bapak kadang memberi mereka uang, itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Asrul selalu mengintip dompet Bapaknya yang berisi kayu manis. Ia sendiri tidak memiliki dompet karena tidak pernah memegang uang. Kalaupun punya, ia akan memberikannya pada Umi. Asrul bermimpi suatu hari nanti dapat membangun rumah untuk Umi.

Akhirnya, Zenna dan Asrul bertemu di kampus. Mereka berdua bertekad mengangkat derajat diri dan keluarga ke kehidupan yang lebih baik. Koran Harian Semangat turut merekatkan hubungan mereka hingga akhirnya mereka menikah dan memiliki rumah. Mereka membawa Umi dan Umak (ibu Zenna) untuk tinggal bersama. Meskipun kehidupan mereka sudah lebih baik, tantangan dan musibah tetap datang. Namun, mereka saling menguatkan dengan kalimat, "Kita pernah melewati yang lebih buruk dari ini."

Penulis :JS Khairen
Penerbit :Gramedia Widiasarana Indonesia
ISBN :9786020530222
Halaman :216
Bahasa :Indonesia
Lihat buku di Shopee
  • Deskripsi

  • Detail Buku